Siapa yng menjahit bendera merah putih?
Jawaban
Adapun jawaban yang tepat adalah Ibu Fatmawati ya.
Silahkan simak penjelasan berikut ya..
Dilansir dari laman resmi Kemdikbud, setelah Indonesia diperkenankan merdeka oleh Jepang, terdapat penyelenggaran sidang tidak resmi pada tanggal 12 September 1944 yang dipimpin Ir. Soekarno. Hal yang dibahas pada sidang tersebut adalah pengaturan pemakaian bendera dan lagu kebangsaan yang sama di seluruh Indonesia. Hasil dari sidang ini adalah pembentukan panitia bendera kebangsaan merah putih dan panitia lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Setelah hasil rapat ditentukan, panitia bendera kebangsaan merah putih memilih warna merah dan warna putih sebagai simbol. Merah berarti berani dan putih berarti suci. Kedua warna ini sampai saat ini menjadi jati diri bangsa.
Atas permintaan Soekarno kepada Shimizu, kepala barisan propaganda Jepang(Sendenbu), Chaerul Basri diperintahkan mengambil kain dari gudang di Jalan Pintu Air. Kemudian bendera Merah Putih dijahit oleh Ibu Fatmawati dari kain tersebut. Bendera Merah Putih yang dijahit Fatmawati terbuat dari bahan katun Jepang berukuran 276 x 200 cm.
Bendera tersebut dikibarkan pertama kali pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56 (kini Jalan Proklamasi), Jakarta oleh Latief Hendraningrat dan Suhud. Pada tahun 1946-1968, bendera tersebut dikibarkan hanya pada saat 17 Agustus saja. Sejak tahun 1969, bendera itu tidak berkibar lagi karena sobek, tapi disimpan di Istana Merdeka.
Oleh karenanya jawaban yang tepat adalah Ibu Fatmawati ya.
Pertanyaan Lain :
- Kekalahan kelompok nasionalis dalam perang saudara di Tiongkok terjadi setelah Amerika Serikat menghentikan bantuan ekonominya
- Pemimpin pemberontakan PKI yang memproklamasikan terbentuknya Negara Soviet Republik Indonesia di Madiun
- Gerakan non blok adalah oraganisasi yang terdiri atas lebih dari 100 negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan
- Bagaimanakah perkembangan kehidupan sosial masyarakat Indonesia pada masa Hindu-Buddha dan Islam
- Apakah Dampak pendudukan Jepang bagi organisasi pergerakan nasional adalah