Mengapa Perjanjian Linggajati berbuntut lengsernya Sutan Sjahrir dari kursi perdana menteri

Mengapa Perjanjian Linggajati berbuntut lengsernya Sutan Sjahrir dari kursi perdana menteri?

Jawaban

Perjanjian Linggajati adalah perundingan yang dilakukan oleh Indonesia dan Belanda dengan penengah Inggris yang dilaksanakan di Linggajati, Cirebon. Perjanjian Linggajati berlangsung dari 10 November 1946 dan ditandatangani secara resmi pada tanggal 25 Maret 1947.

Pembahasan

Mengapa Perjanjian Linggarjati berbuntut lengsernya Sutan Sjahrir dari kursi Perdana Menteri?

Karena Perjanjian Linggarjati menimbulkan pro dan kontra dalam anggota KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat). Persatuan Perjuangan (PP) pimpinan Tan Malaka melakukan oposisi dengan mendesak pada pemerintahan bahwa perundingan hanya dapat dilaksanakan atas dasar pengakuan seratus persen terhadap Indonesia.

Sehingga mayoritas suara anggota KNIP menentang kebijaksanaan yang telah ditempuh oleh Syahrir. Oleh karena itu, Kabinet Syahrir lengser dari kursi Perdana Menteri.

Pada Perundingan Linggajati, delegasi Indonesia dipimpin Sutan Syahrir dan delegasi Belanda dipimpin Prof. Schermerhorn. Sementara itu Inggris yang menjadi penengah mengirim Lord Killearn.

Anggota delegasi Indonesia terdiri atas Moh. Roem, Susanto Tirtoprojo, AG. Pringgodigdo, J. Leimena, AK. Gani, Amir Syarifudin, dan Ali Budiharjo. Sedangkan delegasi Belanda terdiri atas M. van Poll dan Dr. van Mook

Akibat Perjanjian Linggajati bagi Indonesia adalah

  1. Sisi positif, setelah Belanda mengakui wilayah RI secara de facto, beberapa negara menyampaikan pengakuan kedaulatan RI (Mesir, Lebanon, Suriah, dan lain-lain).
  2. Sisi negatif, menimbulkan pro dan kontra dalam anggota KNIP serta jatuhnya Kabinet Syahrir.

 

Pertanyaan Lain:

Leave a Comment