bagaimana langkah rakyat indonesia dalam merespons diskriminasi pendidikan yang diselenggarakan pemerintah kolonial belanda tersebut

Pendidikan yang diselenggarakan pemerintah belanda pada awal abad xx hanya dapat diakses oleh golongan eropa dan kalangan bangsawan bumiputra. bagaimana langkah rakyat indonesia dalam merespons diskriminasi pendidikan yang diselenggarakan pemerintah kolonial belanda tersebut?

Jawaban

Cara rakyat Indonesia merespons diskriminasi pendidikan pemerintah Belanda adalah dengan mendirikan sekolah alternatif seperti sekolah Taman Siswa dan NIS Kayu Tanam.

Pembahasan

Pada tahun 1901, pemerintah kolonial Belanda menjalankan Politik Etis. Politik Etis merupakan sebuah kebijakan yang ditujukan untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat pribumi setelah sebelumnya mengalami kesengsaraan pada saat tanam paksa. Politik Etis berfokus pada tiga program, yaitu irigasi, edukasi, dan migrasi.

Pada sektor edukasi, pemerintah pemerintah kolonial Belanda banyak membangun sekolah-sekolah untuk memperluas bidang pengajaran dan pendidikan. Sebelum dijalankan Politik Etis hanya sekitar 1.500 pribumi dibandingan 13.000 orang Eropa yang mendapatkan pendidikan. Jumlah tersebut kemudian meningkat setelah adanya Politik Etis. Namun, program ini justru menjadi tempat diskriminasi pendidikan antara anak – anak pegawai negeri dengan anak – anak pribumi.

Diskriminasi pendidikan membuat banyak tokoh khawatir, salah satunya adalah Ki Hajar Dewantara. Beliau mendirikan sekolah Taman Siswa pada 3 Juli 1922 di Yogyakarta. Adanya sekolah ini membuka peluang bagi semua kalangan untuk mendapatkan pendidikan. Hal yang sama juga dilakukan oleh Moh. Sjafei yang mendirikan sekolah 𝘐𝘯𝘥𝘰𝘯𝘦𝘴𝘪𝘴𝘤𝘩𝘦 𝘕𝘦𝘥𝘦𝘳𝘭𝘢𝘯𝘥𝘴𝘤𝘩𝘦 𝘚𝘤𝘩𝘰𝘰𝘭 (NIS) Kayu Tanam pada 1926 di Sumatera Barat.

Dengan demikian, dapat disimpulkan rakyat Indonesia merespons diskriminasi pendidikan pemerintah Belanda adalah dengan mendirikan sekolah alternatif seperti sekolah Taman Siswa dan NIS Kayu Tanam.

 

Pertanyaan Lain :

Leave a Comment