Pada 1932 pemerintah kolonial Belanda mengeluarkan peraturan bernama Wilde Schoolen Ordonantie

Pada 1932 pemerintah kolonial Belanda mengeluarkan peraturan bernama Wilde Schoolen Ordonantie (Ordonansi Sekolah Liar), atau nama resminya yaitu Toezicht Ordonantie Particulier Onderwijs (Ordonansi Pengawasan atas Pendidikan Swasta). Peraturan tersebut dimuat dalam Staatsblad 1932 No. 494. Pendidikan swasta dalam aturan tersebut merujuk pada pendidikan yang tidak disubsidi pemerintah kolonial. Lembaga pendidikan swasta yang kemudian disebut “sekolah liar” oleh pemerintah kolonial itu didirikan untuk memenuhi kebutuhan akan pendidikan Barat bagi rakyat Bumiputra. Alasan dikeluarkannya peraturan tersebut karena ….

Jawaban

Alasan dikeluarkannya kebijakan ordonansi sekolah liar dilatarbelakangi ketidakmampuan pemerintah Hindia Belanda dalam menanggulangi pembiayaan seluruh sekolah yang ada

Untuk lebih jelasnya, simaklah penjelasan berikut ini.

Ordonansi Sekolah Liar adalah sistem yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1932-1933 yang dilatarbelakangi ketidakmampuan pemerintah Hindia Belanda dalam menanggulangi pembiayaan seluruh sekolah yang ada. Kondisi ini membuat pemerintah Hindia Belanda terpaksa mengurangi sekolah yang ada dan membuat rakyat berhenti sekolah serta banyak anak terlantar pendidikannya.

Kemudian pemerintah Hindia Belanda memberi izin untuk membuat Lembaga Pendidikan, kondisi ini langsung dimanfaatkan oleh masyarakat Minangkabau untuk mendirikan Lembaga Pendidikan. Lembaga Pendidikan yang dibuat Hindia Belanda semakin berkembang pesat yang mengakibatkan pemerintah Hindia Belanda khawatir akan semakin cerdasnya bangsa Indonesia. Untuk itu pemerintah Hindia Belanda menimalisir ruang gerak sekolah-sekolah dengan menerapkan Ordinasi sekolah liar (wilde school ordinate).

Akibat kekhawatiran tersebut pemerintah Hindia Belanda membuat tujuh prinsip politik pendidikan yaitu: Pertama, memisahkan pendidikan antara anak Belanda dengan Pribumi, kedua meperendah pendidikan anak Pribumi, ketiga memaksa semua sekolah memakai model pendidikan Belanda, sehingga membuat putera indonesia memiliki pola fikir seperti Belanda

Leave a Comment